Sabtu, 15 Agustus 2015

KOTA TUJUAN YOGYAKARTA

SEJARAH KOTA YOGYAKARTA
Negara Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755 dan Negara Kadipaten Paku Alam oleh Adipati Paku Alam I pada tahun 1813, itulah nama pemerintahan yang ada dikota Yogyakarta sebelum Indonesia merdeka.

Kota yang syarat dengan sejarah kerajaan mataram ini kemudian berubah menjadi Daerah Istimewa sebagai mana pasal 18 UUD dengan persetujuan BP DPR DIY (Dewan Daerah) pada 18 Mei 1946 mengeluarkan Maklumat yang mengatur kekuasaan legeslatif dan eksekutif, Maklumat ini adalah realisasi dari keputusan sidang KNI Daerah Yogyakarta pada 24 April 1946.
Dalam maklumat ini secara resmi nama Daerah Istimewa Yogyakarta digunakan menandai bersatunya dua monarki Kesultanan dan Pakualaman dalam sebuah Daerah Istimewa. Persatuan ditunjukkan dengan hanya ada sebuah Parlemen lokal untuk DIY dan Ibu Kota Yogyakarta (gabungan Kabupaten Kota Kasultanan dan Kabupaten Kota Paku Alaman)

KOTA TUJUAN TARAKAN

SEJARAH KOTA TARAKAN
Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang RI No.29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.
Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikan kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra Industri di wilayah Kalimantan Timur bagian utara sehingga Pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 1981.

KOTA TUJUAN SAMARINDA

SEJARAH KOTA SAMARINDA
Berdirinya Kota Samarinda, bermula dari kedatangan sekelompok suku Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh La Mahong Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama), yang datang ke daerah Kerajaan Kutai karena menentang perjanjian Bongaja. Kerajaan Kutai menerima kelompok ini karena diperlukan untuk membantui kerajaan Kutai dalam menentang Belanda. Mereka diizinkan bermukim di hilir sungai yaitu di Samarinda Seberang.

KOTA TUJUAN PANGKAL PINANG

SEJARAH KOTA PANGKAL PINANG
KOTA Pangkalpinang berusia 53 tahun sebagai daerah otonom. Namun sebagai pusat permukiman dan aktivitas ekonomi, Kota Pangkalpinang jauh lebih tua. Sejak abad 17, nama Pangkalpinang sudah disebut-sebut dalam beberapa literatur sejarah sebagai kota yang letaknya di pesisir timur Pulau Bangka ini.

Merujuk dari asal kata pengkal kemudian menjadi Pangkalpinang, menunjukkan kota ini sudah berdiri semasa era kesultanan Palembang sekitar abad 17-18. Kota ini semakin penting ketika Inggris menjadikan Pangkalpinang sebagai sebuah distrik di Pulau Bangka sebelum akhirnya Pulau Bangka diserahkan kepada Belanda.

KOTA TUJUAN PALANGKARAYA

SEJARAH KOTA PALANGKARAYA
Pembentukan Pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari pembentukan Propinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang selanjutnya disebut Undang-Undang Pembentukan Daerah Swatantra Propinsi Kalimantan Tengah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, yang menetapkan pembagian Propinsi Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20 Desember 1959. Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J. M. NAHAN.

KOTA TUJUAN MEDAN

SEJARAH KOTA MEDAN
Asal kota Medan ini berawal dari sebuah kampung bernama Kampung Medan Putri yang didirikan oleh Guru Patimpus 1 Juli 1590 (menurut catatan pemerintah setempat) yang dalam perkembangannya diperingati sebagai hari jadi kota Medan.  Guru Patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datuk Pulo Brayan. Ia berasal dari Dataran Tinggi Karo.

KOTA TUJUAN JAMBI

SEJARAH KOTA JAMBI
Di Pulau Sumatera, Provinsi Jambi merupakan bekas wilayah Kesultanan Islam Melayu Jambi (1500-1901). Kesultanan ini memang tidak berhubungan secara langsung dengan 2 kerajaan Hindu-Budha pra-Islam. Sekitar Abad 6 – awal 7 M berdiri KERAJAAN MALAYU (Melayu Tua) terletak di Muara Tembesi (kini masuk wilayah Batanghari,Jambi).Catatan Dinasti Tang mengatakan bahwa awak Abad 7 M. dan lagi pada abad 9 M Jambi mengirim duta/utusan ke Empayar China ( Wang Gungwu 1958;74). Kerajaan ini bersaing dengan SRI WIJAYA untuk menjadi pusat perdagangan. Letak Malayu yang lebih dekat ke jalur pelayaran Selat Melaka menjadikan Sri Wijaya merasa terdesak sehingga perlu menyerang Malayu sehingga akhirnya tunduk kepada Sri Wijaya. Muaro jambi, sebuah kompleks percandian di hilir Jambi mungkin dulu bekas pusat belajar agama Budha sebagaimana catatan pendeta Cina I-Tsing yang berlayar dari India pada tahun 671. Ia belajar di Sriwijaya selama 4 tahun dan kembali pada tahun 689 bersama empat pendeta lain untuk menulis dua buku tentang ziarah Budha. Saat itulah ia tulis bahwa Kerajaan Malayu kini telah menjadi bahagian Sri Wijaya.